Pijat seringkali dipandang sebagai kemewahan yang hanya dinikmati sesekali, suatu hadiah untuk diri sendiri setelah periode kerja keras. Namun, pandangan ini mulai bergeser seiring dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pijat adalah komponen integral dan harus masuk ke dalam Rutinitas Kesehatan setiap individu. Bukan hanya memberikan rasa nyaman sesaat, tetapi pijat secara teratur menghasilkan perubahan fisiologis yang signifikan dan terukur di dalam tubuh, menjadikannya praktik pencegahan yang vital. Berikut adalah lima alasan ilmiah mendalam mengapa terapi pijat harus dianggap sebagai kebutuhan, bukan sekadar pelengkap, dalam menjaga kesejahteraan fisik dan mental Anda.
Alasan Pertama: Regulasi Hormon Stres (Kortisol) dan Peningkatan Mood: Pijat telah terbukti secara klinis memiliki dampak langsung pada sistem endokrin dan saraf. Ketika tubuh mengalami stres, kelenjar adrenal melepaskan kortisol. Pijat teratur secara signifikan dapat menurunkan kadar kortisol, yang merupakan kunci untuk memerangi efek merusak dari stres kronis. Studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Neurologi Universitas Satya Wacana pada bulan Mei 2024 menunjukkan bahwa partisipan yang menjalani sesi pijat mingguan selama enam minggu mengalami penurunan rata-rata kortisol saliva sebesar 31%. Pada saat yang sama, pijat mendorong pelepasan neurotransmiter peningkat mood seperti serotonin dan dopamin, menjadikannya terapi yang efektif dalam manajemen gejala kecemasan dan depresi ringan. Memasukkan pijat dalam Rutinitas Kesehatan bukan sekadar tentang otot, tetapi juga tentang kimia otak yang stabil.
Alasan Kedua: Penguatan Sistem Kekebalan Tubuh: Pijat dapat berfungsi sebagai pendorong alami bagi sistem kekebalan. Teknik manipulasi jaringan lunak merangsang sistem limfatik—jaringan yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan membawa limbah serta patogen keluar dari tubuh. Saat terapis bekerja pada jaringan, aliran limfa menjadi lebih lancar, memungkinkan sistem kekebalan bekerja lebih efisien. Sebuah laporan dari Yayasan Kesehatan Holistik Indonesia (YKHI) pada triwulan pertama tahun 2025 menunjukkan korelasi antara pijat teratur dan peningkatan jumlah limfosit (sel darah putih yang memainkan peran utama dalam respons imun tubuh) pada subjek yang rentan terhadap penyakit ringan, memperkuat argumen bahwa pijat membantu tubuh mempertahankan diri.
Alasan Ketiga: Manajemen dan Pengurangan Nyeri Kronis: Bagi jutaan orang yang hidup dengan nyeri kronis, pijat menawarkan alternatif non-farmakologis yang kuat. Kondisi seperti osteoarthritis, fibromyalgia, dan nyeri punggung bawah kronis seringkali diatasi dengan obat pereda nyeri, namun pijat dapat mengurangi ketergantungan pada obat tersebut. Pijat jaringan dalam (deep tissue) bekerja untuk melepaskan ikatan otot dan jaringan ikat yang kaku (adhesion), yang sering menjadi sumber nyeri. Berdasarkan protokol perawatan pasien di Klinik Rehabilitasi Medis PhysioCare sejak tanggal 1 Juli 2024, sesi pijat terapeutik diintegrasikan sebagai bagian dari rencana perawatan wajib untuk nyeri muskuloskeletal non-akut, menunjukkan pengakuan formal terhadap manfaat pijat dalam konteks medis yang lebih luas. Hal ini menjadikan pijat sebagai komponen esensial dalam Rutinitas Kesehatan bagi penderita nyeri kronis.
Alasan Keempat: Peningkatan Kualitas Tidur: Insomnia dan kualitas tidur yang buruk terkait erat dengan stres. Karena pijat merangsang sistem saraf parasimpatik (sistem “istirahat dan cerna”), tubuh secara alami memasuki keadaan relaksasi yang dalam. Kondisi ini memfasilitasi pelepasan melatonin, hormon yang mengatur tidur. Tinjauan kasus dari Pusat Studi Gangguan Tidur RS Cipto Mangunkusumo mencatat bahwa pasien yang menerima pijat sebelum tidur selama lima hari berturut-turut menunjukkan latensi tidur yang lebih pendek (waktu yang dibutuhkan untuk tertidur) dan tidur non-REM yang lebih lama dan berkualitas.
Alasan Kelima: Peningkatan Sirkulasi Darah dan Perbaikan Postur: Gerakan pijatan, terutama usapan panjang (effleurage), secara mekanis membantu memindahkan darah melalui sistem vaskular, meningkatkan sirkulasi ke anggota badan dan organ. Sirkulasi yang lebih baik berarti pengiriman oksigen yang lebih cepat ke otot dan penghilangan asam laktat yang lebih efisien, mempercepat pemulihan fisik. Selain itu, pijat secara teratur dapat membantu mengidentifikasi dan memperbaiki pola otot yang tidak seimbang yang diakibatkan oleh postur tubuh yang buruk di tempat kerja, yang merupakan penyebab umum sakit leher dan bahu. Dengan demikian, menambahkan pijat ke dalam Rutinitas Kesehatan adalah langkah yang proaktif, memberikan manfaat yang jauh melampaui sensasi sentuhan sesaat, dan menjadikannya strategi yang terbukti secara ilmiah untuk hidup lebih sehat dan seimbang.
Powered by WhatsApp Chat
WhatsApp Chat is free, download and try it now here!
Leave a Reply